Makna salib Kristus dalam kekristenan menurut Hilarion Alfeyev dalam tradisi Gereja Orthodox
Abstract
ABSTRACT
This research is a concept of understanding the cross of Christ according to the teachings of Hilarion Alfeyev in the tradition of the Orthodox Church. This research uses a qualitative method, in which the author collects data and information from various sources, for example: through books, journals, and other sources that are relevant to the topic according to the concept of Hilarion Alfeyev's teachings in the Orthodox Church tradition. The cross is generally known as a place of torture, where people who commit crimes (hanged on the cross). Jesus Christ who did not evil, was sentenced to the cross for the sins of mankind. Christ had to be willing to suffer and accept all humiliations for the sake of human salvation. Christ took all the punishments so that mankind would not perish. After this event, Christians no longer considered the cross as a place of punishment or torture, but as a place where humans get salvation. Thus, over time, Christians have made the cross a rite in a worship or as a sacred object in remembrance Christ's sacrifice for mankind.
Keywords: Cross, Hilarion Alfeyev, Death of Christ, Salvation, Eschatology.
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan konsep tentang pemahaman salib Kristus menurut ajaran Hilarion Alfeyev dalam tradisi Gereja Ortodox. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu penulis mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber, misalnya: melalui buku, jurnal, dan sumber lain yang sesuai dengan topik sesuai konsep ajaran Hilarion Alfeyev dalam tradisi Gereja Ortodox. Salib secara umum dikenal sebagai tempat penyiksaan, tempat orang yang berbuat kejahatan (di gantung diatas kayu salib). Yesus Kristus yang tidak berbuat jahat, namun dijatuhkan hukuman salib karena dosa-dosa manusia. Kristus harus rela menderita dan menerima segala hinaan demi keselamatan manusia. Kristus mengambil segala hukuman supaya manusia tidak binasa. Setelah peristiwa tersebut orang-orang Kristen tidak menganggap lagi salib sebagai tempat penghukuman ataupun penyiksaan, melainkan sebagai tempat dimana manusia mendapatkan keselamatan. Dengan demikian seiring berjalannya waktu, orang-orang Kristen menjadikan salib sebagai ritus dalam sebuah ibadah ataupun sebagai benda suci dalam mengingat akan pengorbanan Kristus bagi umat manusia.
Kata kunci: Salib, Hilarion Alfeyev, Kematian Kristus, Keselamatan, Eskatologis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustina Pasang. “Spiritualitas Menurut Yohanes Calvin Dan Implikasinya Bagi Pendidikan Warga Gereja Di Era New Normal.” PEADA: Jurnal Pendidikan Kristen 1, no. 2 (2020): 108.
Alfonsus Ara. “Kasih Yesus Kristus Di Salib: Jawaban Tuntas Atas Misteri Penderitaan Manusia.” Logos, Jurnal Filsafat-Teologi 16, no. 1 (2019): 35.
Andrew Smith. Metropolitan Hilarion Alfeyev Orthodox Christianity Volume II: Doctrine and Teaching of the Orthodox Church. Edited by Andrew Smith. Russia: Sretensky Monastery, 2012.
Bura, Restia Nata, Sindi Arnita Tulak, and Lin. “Teologi Paulus Tentang Makna Salib.” Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 4, no. 2 (2022): 11–25.
David Eko Setiawan, Dwiati Yulianingsi. “Signifikansi Salib Bagi Kehidupan Manusia Dalam Teologi Paulus.” Jurnal Fidei 2, no. 2 (2019): 241.
Dr. Pdt. Ebenhaizer Nuban Timo. “Ditebus Dengan Darah Yang Mahal: Soteriologi Salib Dari Perspektif Ritual Kurban Evans-Pritchard Dan Rene Girard” (n.d.): 5.
Jhonston Daud Balang. “Komparasi Konsep Eskatologi Dispensasionalisme Dengan Covenant Theology Tentang Kerajaan Seribu Tahun.” Saint Paul’S Review 2, no. 2 (2022): 6.
Jonri Muksen Siregar. “Studi Teologi Akhir Zaman (Eskatologi) Dan Signifikansinya Bagi Orang Percaya.” Theosophia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 1, no. 1 (2022): 38.
Joshua Hendrikson Siregar. “Kristus Sang Harapan Kajian Teologi Harapan Jürgen Moltmann Terhadap Pokok Masa Depan Dalam Rumusan Pemahaman Iman GPIB” (2019): 1–2.
St. Kirill. Penjelasan Tentang Pengakuan Iman St. Kirill Dari Yerusalem. Edited by Kristian Akselberg. Olsok Forlag, Oxford: Hendi, 2012.
Lia Mega Sari. “Simbol Salib Dalam Agama Kristen.” Religi 14, no. 2 (2018): 159.
Minggus Minarto Pranoto. “Kesembuhan, Penebusan, Dan Kebaikan Allah Dalam Teologi Pentakostal.” Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen, dan Musik Gereja 1, no. 1 (2017): 89.
Panjaitan, Denny Austin, and Milton T. Pardosi. “Analisis Teologis Lambang Salib Kristus Yang Sesuai Dengan Alkitab Dan Penggunaannya Berdasarkan Yohanes 19:17-25 Di GMAHK Jemaat Rawamangun Jakarta Timur.” Jurnal Koinonia 9, no. 1 (2017): 6.
Silvinus Soter Reyaan. “Moralitas Salib Kristus” (n.d.): 17.
Yonatan Alex Arifianto, Joseph Christ Santo. “Memahami Hukuman Salib Dalam Perspektif Intertestamental Sampai Dengan Perjanjian Baru.” SOTIRIA (Jurnal Theologi dan Pendidikan Agama Kristen) 3, no. 1 (2020): 46.
Zakharia Suparyadi., Hariyanto., Sahat Siregar., and Josephine Mariana Tumbelaka-Wieland. “Does One Secure Their Own Salvation? Analysis on Continue to Work Out Your Salvation.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 8, no. 2 (2024): 223.
DOI: https://doi.org/10.55807/davar.v5i2.114
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Davar : Jurnal Teologi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.